Pages

Tuesday, February 25, 2014

Dampak Positif dan Dampak Negatif Interaksi Manusia dengan Teknologi


     Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan perubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
     Penggunaan teknologi berkembang dengan cepat, sejak PC (tahun 70-an) dalam segala bidang kehidupan (seperti, pendidikan, perdagangan, dan militer). Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pergeseran antara hubungan manusia dengan teknologi, yaitu ketika sebuah kondisi dimana manusia menjadi bergantung pada teknologi, terbentuk.
     Dewasa ini, teknologi merupakan hal yang paling digandrungi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tidak heran jika banyak interaksi manusia dan komputer terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
     Beberapa alat teknologi yang populer tersebut meliputi komputer, handphone, iPad, dan alat elektronik lain yang dinggap bukan hanya sebagai pendukung kecakapan sehari-hari, tetapi juga sebagai peninjau gaya hidup kalangan tertentu.
     Beberapa orang atau praktisi pendidikan menjadikan interaksi manusia dan komputer sebagai suatu kebutuhan untuk mengakses berbagai informasi yang ada di dunia. Dari mulai informasi lingkungan pendidikan dalam negeri, luar negeri, bahkan hal lain yang berpengaruh terhadap proses pendidikan.
     Dalam bahasan kali ini akan dibahas tentang pengaruh teknologi terhadap kehidupan manusia serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam interaksi (antarmuka) terhadap sistem. Pengaruh itu sendiri tidak hanya pengaruh positif saja, tetapi ada juga pengaruh negatif nya. Interaksi manusia-komputer memiliki fokus perhatian yang luas dan memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan interaksi manusia dan komputer.

DAMPAK POSITIF
     Sebenarnya ada banyak dampak positif dari kemajuan teknologi yang dapat kita rasakan, tetapi saya batasi hanya dampak positif terhadap dunia pendidikan saja, yaitu memudahkan mahasiswa atau pun pelajar dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan sistem pembelajaran online.
     Kemajuan fenomenal adalah dengan lahirnya pembelajaran online yang sering dikenal sebagai e-learning. Salah satu keunggulan pembelajaran online adalah adanya forum diskusi yang dapat digunakan sebagai saran interaksi antara mahasiswa dengan dosen maupun antara mahasiswa dengan sesama mahasiswa dalam membahas materi perkuliahan.
     Dalam konteks pembelajaran di Indonesia, pembelajaran online sampai saat ini masih relatif sangat baru, sehingga perlu dilakukan kajian yang mendalam terhadap karakteristik pembelajar tersebutSalah satu keunggulan dalam sistem pembelajaran online adalah adanya fitur forum diskusi yang dapat digunakan sebagai sarana interaksi antara mahasiswa dengan dosen maupun mahasiswa dengan sesama mahasiswa dalam membahas materi perkuliahan. Namun demikian, dosen perlu merancang dengan baik tentang pola diskusi yang akan digunakan dalam pembelajaran online, sehingga memungkinkan semua mahasiswa dapat terlibat secara aktif dalam forum diskusi tersebut. Keberadaan dosen dalam forum diskusi sangat diperlukan sebagai fasilitator, untuk mengarahkan dan membangkitkan keaktifan mahasiswa dalam forum diskusi.
     Untuk mendukung fakta akan dampak positif tersebut, maka dilakukanlah sebuah penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap 55 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat interaksi mahasiswa dalam forum diskusi, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui pola diskusi dan mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang apa dan bagaimana interaksi mahasiswa dalam diskusi pada pembelajaran online.
     Hasil penelitian menunjukan pada forum diskusi antara mahasiswa dengan dosen dan antar sesama mahasiswa ditemukan tiga pola, yaitu:
1) Pola Tertutup
Pada pola tertutup dosen memberikan topik utama dan sub topik yang harus dibahas dalam diskusi,
2) Pola Semi Terbuka
Pada pola semi terbuka, dosen memberi topik utama saja, sedangkan sub topik diberikan pada mahasiswa
 3) Pola Terbuka
Pada pola terbuka, dosen hanya memberi gambaran umum tentang topik yang dibahas, setelah itu mahasiswa sendiri yang menentukan topik dan sub topik.
     Tingkat interaksi pada masing-masing pola diskusi dari yang paling tinggi adalah Pola Tertutup, kemudian Pola Terbuka, dan terakhir Pola Semi Terbuka.
Berikut hasil dari penelitian :
- Mahasiswa merasa senang dengan diskusi online, karena semuanya terekam dengan baik, sehingga bisa dibaca berulang-ulang atau di print out oleh mahasiswa.
- Mahasiswa lebih menyukai jika materi yang diposting dalam diskusi online disertai dengan alamat link terhadap situs yang menjadi sumber tulisan.
- Mahasiswa lebih suka menanggapi tulisan mahasiswa, daripada tulisan dosen. Jika ada mahasiswa yang menuliskan sesuatu, mahasiswa yang lain cenderung untuk mencari bahan yang lain, yang lebih baik.
- Mahasiswa merasa sangat senang, jika tulisannya banyak ditanggapi oleh mahasiswa maupun dosen.
- Mahasiswa merasa tidak ada hambatan psikologis saat menulis pendapat atau pertanyaannya, tidak dihantui rasa malu seperti pada kelas tatap muka.
- Mahasiswa lebih menyukai forum diskusi Pola Tertutup dari pada forum diskusi pola yang lain, karena mahasiswa merasa ada pedoman tentang materi yang harus didiskusikan dari dosen.
- Efek samping yang dirasakan mahasiswa adalah kemampuan penelusuran bahan ajar di internet, sehingga dapat diterapkan untuk matakuliah-matakuliah yang lain.

DAMPAK NEGATIF
Kemampuan praktis yang dimiliki alat-alat teknologi tidak hanya membuat masyarakat merasa terbantu secara praktik, tapi juga lebih dari itu. Kebanyakan manusia sudah bergantung pada berbagai alat teknologi sehingga ada istilah “tidak bisa hidup tanpa handphone” bagi seseorang yang sudah memegang gaya hidup tersebut.
Hal itu juga yang turut memperlihatkan kepada kita bahwa interaksi manusia dan komputer tidak lagi menampilkan sisi baik (dampak positif) terhadap kehidupan manusia, tetapi juga menampilkan sisi negatif yang mampu merubah total cara pandang dan cara hidup manusia pada umumnya.
Jika sebelumnya manusia harus saling bertatap muka demi saling mengenal, maka zaman modern ini konsep “tatap muka" sudah tidak lagi menjadi sebuah kewajiban yang berlaku bagi interaksi sosial sesama manusia. Interaksi manusia dan komputer yang secara lembut menjelajah wilayah sosial kehidupan sehari-hari manusia.
Tidak ada lagi saling tegur sapa dengan menghadapkan senyuman pada tetangga, tapi senyum-senyum sendiri di hadapan komputer atau teknologi lainnya sudah dianggap lumrah bagi manusia modern.
Salah satu dampak negatif yang paling terlihat dari adanya interaksi manusia dan komputer yang dilakukan secara intens adalah berkurangnya proses sosialisasi antar manusia yang menyebabkan manusia lebih bersifat individual dibandingkan sebelumnya. Secara sekilas, mungkin hal tersebut tidak menimbulkan masalah besar. Bahkan mungkin dianggap bukan suatu masalah.
Akan tetapi, hal tersebut sebenarnya merupakan benih-benih patologi sosial yang bisa memacu timbulnya beragam konflik sosial. Hal tersebut bisa dibuktikan saat kita berjalan-jalan atau sekedar makan di café. Banyak orang datang bersama-sama, namun pada saat membuka laptop, dunia mereka seperti terpisah. Masing-masing akan asyik dengan gadget mereka, serta tidak perduli lagi akan lingkungan yang ada di sekitar mereka.
Padahal, kebutuhan paling utama dari manusia adalah interaksi sosial antar manusia yang membuat munculnya rasa saling menghargai, menghormati, serta saling membutuhkan satu sama lain.
Fakta tersebut merupakan bukti nyata bahwa interaksi manusia dan komputer menjadikan manusia bukan lagi sebagai makhluk sosial, melainkan sebagai makhluk komputeris yang hanya mengandalkan produk teknologi untuk hidup, berekspresi, bahkan bersosialisasi.
Tidak hanya berdampak negatif pada perilaku sosial saja, tatapi lebih dari itu, beberapa orang yang melakukan interaksi dengan komputer akan lebih sering melupakan dirinya sendiri, baik secara penampilan maupun kesehatan.
Sebagai contoh, terjadi beberapa kasus kematian yang menimpa pelajar di Jepang diakibatkan oleh kecanduan yang berlebih akan komputer. Para pelajar tersebut menjadi lupa waktu, lupa makan, dan lupa untuk beristirahat hanya karena asyik bermain dengan komputer dan game kesayangan mereka sehingga kematian merenggut nyawa mereka.
Selain itu, ada juga orang yang sangat fanatik dengan hal-hal yang dilihatnya dari komputer sehingga membuat kefanatikan tersebut berbuah pahit menjadi kegagalan mental pada si pengguna komputer. Hadirnya berbagai macam berita yang bisa dengan cepat diakses lewat internet menjadikan manusia enggan untuk pindah posisi atau untuk sekedar makan pun mereka memilih delivery service daripada harus pergi langsung ke tempat makan.
Hal ini menandakan bahwa interaksi manusia dan komputer bisa jadi menimbulkan “gadget mental disorder” karena korban (pengguna komputer) tidak lagi memperhatikan dirinya sendiri. Bahkan apa yang mereka cari sebelum dan sesudah tidur adalah benda teknologi tersebut sehingga pikiran dan perasaan mereka telah terisolasi oleh kecanggihan teknologi yang dihadirkan oleh para gadget.

Manusia = Malas & Pintar
Teknologi = Rajin & Bodoh
Manusia + Teknologi = Rajin & Pintar atau Malas & Bodoh
Termasuk manakah Anda..??? :)
Jangan sampai menyalahgunakan teknologi dan terjerumus ke dalam hal-hal negatif akibat pengaruh teknologi yaaaah..

Semoga Karya Tulis ini bermanfaat.. :)
Wassalamu’alaikum.. :)
Sumber :