Pages

Monday, April 8, 2013

Traditional Dance.. Why not..??


Assalamu’alaikum.. :)

Hari ini saya mau cerita tentang pengalaman saya ketika saya masih menggeluti dunia tari..

Dulu ketika saya masih duduk di SMP kelas 2, saya ikut sanggar tari tradisional di Taman Budaya Medan. Awalnya sih saya ikut karena suruhan mama. Saya pun malas datang untuk latihan di sanggar karena capek, baru pulang sekolah malah nari lagi. Tapi semua itu berubah ketika saya dapat pelatih baru, kak Puput namanya. Orangnya baik, lembut, gerakannya indaaaaah sekali. Sejak saat itu saya mulai tertarik untuk terus menari, lebih giat mengikuti latihan-latihan tari dan jadi punya hobi nari. \(^_^)/

Setelah kira-kira 6 bulan saya belajar di sanggar itu, saya pun mulai menguasai beberapa tarian, tari Melayu, tari Batak, tari Jawa, tari Aceh, dll. Tari Melayu pun bermacam-macam nama tariannya, ada Kuala Deli, Serampang 12, Persembahan, Anak Kala. Kalau Tari Batak itu tari Tor-Tor, ada juga tari daerah Simalungun. Banyak lagi jenis tari-tarian yang lain, Indonesia kan kaya akan budaya yang beraneka ragam, termasuk tari tradisional yang berbeda di setiap daerah di Indonesia.

Kerja keras saya untuk terus terus berlatih tari tidak sia-sia, grup kami berhasil menang di lomba tari tradisional “SEMENDA (Seni Menari Daerah) Expo” di tahun 2006. Kami membawakan tarian Tor-Tor, sebuah tarian sederhana, tetapi menurut saya kekompakan kami lah yang membawa kami berhasil memenangkan lomba tersebut.

Di tahun yang sama, saya dan teman-teman juga berhasil menang peringkat kedua di lomba tarian daerah, kami membawakan tarian Melayu, lagu Bertepuk-Tepuk Tangan dari Siti Nurhaliza sebagai lagu pengiring tarian Melayu kami.

Alhamdulillah semenjak kami berhasil memenangkan berbagai ajang lomba tarian daerah, kami mendapat banyak tawaran untuk mengisi tari dan penerimaan tamu di acara-acara pesta pernikahan, pesta penyambutan, dll. Setiap acara yang saya ikuti saya mendapat upah dari sanggar 50ribu-75ribu, tergantung kesepakatan upah yang disepakati, lumayaaan untuk jajan.. :)

Pengalaman yang paling tak terlupakan bagi saya adalah ketika saya dan teman-teman diminta untuk menarikan tari persembahan dalam penyambutan SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO X beserta rombongannya di salah satu hotel berbintang di Medan. Saat itu saya benar-benar gugup, tidak pernah merasakan segugup itu sebelumnya, karena saya tidak hanya menari di hadapan beliau, tetapi saya membawakan tepak untuk beliau dan rombongannya. Saat teman-teman yang lain menari tari persembahan, saya seorang diri maju ke depan hadapan beliau dengan perlahan mengikuti alunan musik melayu dan membawakan sebuah tepak, diikuti jeprat-jepret kamera wartawan, jadi berasa artis.. hahahaa.. :D
FYI : Tepak itu adalah sebuah kotak yang berisi  daun sirih, gambir, pinang, tembakau, cengkeh, dan bunga rampai (campuran bunga-bunga).

Berlanjut di SMA, saat saya duduk di bangku SMA kelas 2, saya juga berhasil mengajak teman-teman saya untuk tampil menari di acara hari Guru. Walaupun sebagian dari teman saya orang Chinese, tapi mereka tetap semangat untuk mempelajari setiap gerakan tari yang akan kami tampilkan. Kami membawakan tarian Tor-Tor dan berhasil menarik para guru untuk ikut maju dan menortor bersama kami, tidak hanya sekedar ikut menortor, para guru justru menyelipkan uang-uang di sela jari-jari mereka. Kami pun semakin semangat menortor dan segera mengantongi uang-uang tersebut. Hasilnya tidak tanggung-tanggung, kami mendapat uang kira-kira 500ribu Rupiah. Kami yang terdiri dari 10 orang sukses mengantongi 50ribu/per orang dalam sekali tampil saja. :)

Berkat kesuksesan kami di hari guru, kami diminta untuk mengisi acara perpisahan anak kelas 3 SMA, tidak tanggung-tanggung, saya pun berhasil mengajak semua teman sekelas saya untuk ikut menari bersama di acara perpisahan tersebut. Tidak sanggup melatih semuanya sendirian, saya pun meminta bantuan kak Puput. Dan Alhamdulillah acaranya pun S-U-K-S-E-S !! :D

Sayangnya saya sudah tidak melanjutkan hobi saya tersebut semenjak kelas 3 SMA karena sudah sibuk dengan pelajaran-pelajaran sekolah.

Sekian cerita pengalaman saya di dunia tari, smoga bermanfaat buat teman-teman.. :)

Wassalamu’alaikum.. :)

0 comments:

Post a Comment