Pages

Thursday, March 7, 2013

Cara Melawan Syaitan

Muhammad Qosim Al Farisi pernah menceritakan seorang pemuda yang menuntut ilmu pada seorang Ulama di Irak. Ulama itu seorang yang alim, sholeh, wara dan zuhud. Murid muridnya banyak berdatangan dari berbagai wilayah. Bukan hanya dari Basrah dan Kufah tapi juga dari negeri luar. Mereka betah dan nyaman belajar pada Ulama tersebut. Termasuk anak muda yang berasal dari daerah Khurasanan. Ia senantiasa hadir tepat waktu menghadiri majelis ilmu sang ulama. Menyimak pelajaran dengan penuh keseriusan dan selalu bertanya bila ada pelajaran yang kurang jelas. Bila malam telah larut ia masih terbiasa sibuk dengan muzakarah pelajaran yang ia terima siang harinya dan sebelum ia tidur selalu sholat witir terlebih dulu.
Tak terasa sudah sepuluh tahun anak muda ini menuntut ilmu di Ulama yang alim tersebut dan kini tiba saat ia pulang ke kampung halaman untuk menyampaikan ilmu kepada masyarakatnya dan mengabdikan diri bagi kepentingan umat yang selalu menjadi cita cita hidupnya. Saat hendak pamit untuk berangkat pulang ke kampung halaman Sang Ulama berdialog dengan anak didiknya tersebut .

Berkata sang Ulama “Wahai anakku dari negeri manakah kamu berasal?”
Sang murid menjawab “saya berasal dari daerah Khurasanan”
Ulama kembali berkata “Sudah hampir sepuluh tahun kamu menuntut ilmu kepadaku maka sudah saatnya kamu kembali ke kaummu dan menyampaikan risalah islam ini kepada mereka yang berhak. Tapi sebelumnya ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepadamu.”
Murid bertanya “apa itu wahai Guru?”
Ulama kemudian berkata “apabila kamu telah tiba di negerimu dan engkau mendapat godaan syaitan maka dengan cara apa kamu dapat melepaskan diri dari bujuk rayuannya?”
Cukup lama sang murid berpikir dan kemudian memberanikan diri menjawab “aku akan mengusirnya dengan kekuatanku dan akan menyuruhnya pergi jauh”
Ulama kemudian berkata “apabila kekuatanmu telah habis maka engkau tidak bisa melawannya lagi dan bila kamu terus selalu melawannya maka kamu tidak akan punya waktu lagi untuk beribadah kepada Tuhanmu karena sibuk mengurusi syaitan “
Sang murid tersentak kaget dengan jawaban sang Guru dan dengan keseriusan ia bertanya “lalu dengan apa aku akan mengusirnya wahai Guru?”
Sang Ulama lalu membetulkan posisi duduknya dan berkata “bila kamu sedang mengembala kambing dan ada anjing yang hendak memangsa kambingmu maka cara termudah kamu mengusir anjing tersebut adalah dengan mendekati pemilik anjing dan menyuruh anjingnya agar pergi menjauh. Begitulah bila kamu hendak menghadapi syaitan maka kamu hanya perlu mendekat kepada Allah dan bertaqarrub kepadanya maka syaitan akan menjauh karena lelah dan kurus kering tidak bisa menggodamu”
Nasihat yang luar biasa dari Ulama yang alim dan wara’. Sungguh bila hati hanya sibuk dengan mengingat Allah maka tidak ada kesempatan bagi syaitan untuk masuk mengganggu hati yang khusyu’ mengingat Allah. Karena hanya tangis dan kesedihan bagi syaitan yang tidak berhasil menggoda anak adam dan ia akan hidup miskin dan memiliki badan yang kurus kering karena tidak mendapat rejeki makanan dari orang yang hatinya selalu terpaut dengan Allah.

0 comments:

Post a Comment